Judul :
Komunikasi Interpersonal
Nama : Norhayati
NIM :
DF14009
Dosen :
Ratna Restapaty,SPd,M.Pd
Prodi
: DIII Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari Banjarbaru Kalimantan
Selatan
PERCOBAAN
3
KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
I.
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Dalam
kuliah ini, memaparkan teori bentuk komunikasi perorangan (interpersonal) yang
diimbangi dengan penerapan ilmu komunikasi dalam menghadapi pasien. Tujuan mata
kuliah ini adalah mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan teori bentuk
komunikasi perorangan (interpersonal) khususnya dalam bidang farmasi dan
kesehatan.
1.2 Dasar
Teori
Komunikasi
interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan
pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya
dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera). (Mulyana, 2007)
Komunikasi interpersonal adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau
nonverbal. Komunikasi
interpersonal ini adalah komunikasi
yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat,
guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2007)
Klasifikasi Komunikasi Interpersonal
Komunikasi
interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau
pemeriksaan dan wawancara.
a. Interaksi
intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota famili, dan orang-orang
yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
b. Percakapan
sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe
komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi.
Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian,
minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi dan lain sebagainya.
c. Interogasi
atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang
meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seorang
karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan
menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.
d. Wawancara
adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang terlibat
dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai
bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya. (Rakhmat,1994)
Tujuan
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa
tujuan. Di sini akan dipaparkan 6 tujuan, antara lain :
a.
Menemukan
Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal
adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan
interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita
maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita
untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah
sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan
tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain,
kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan
tingkah laku kita.
b.
Menemukan
Dunia Luar
Hanya
komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang
diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang
kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah
informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan
dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi interpersonal.
c.
Membentuk
Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu
keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan
dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi
interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan
orang lain.
d.
Berubah
Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu
kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan
pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu,
misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis
membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau
salah.
e.
Untuk
Bermain Dan Kesenangan
Bermain
mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan.
Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan,
berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya
hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan
melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan
yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di
lingkungan kita.
f.
Untuk
Membantu
Ahli-ahli
kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi
interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya.
Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal
kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta,
berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan
lain sebagainya. (Devito,1997)
II.
METODE KERJA
2.1
Alat
1.
Alat perekam
2.
Jas lab
2.2
Bahan
1. Resep
dokter
2. Etiket
3. Sanmol
syrup
4. Vometa
syrup
5. Dialac
2.3 Cara kerja
hambatan yang dipilih yaitu keadaan penerima pesan, adanya evaluasi terlalu dini (terlalu
cepat menyimpulkan), jarak psikologis.
Dialog video :
Asisten apoteker 1 :
selamat datang di apotik stf farma ada yang bisa kami bantu ?
Pasien : mba
saya mau menebus obat yang tertera diresep ini.
Asisten apoteker 2 : iya
tunggu sebentar saya siapkan dulu obatnya.
Pasien : cepet
ya.
Asisten apoteker 1 : iya.
(asisten
apoteker 1 & 2 menyiapkan obat )
Asisten apoteker 1 :
ini obat nya sanmol syrup diminum 3 x sehari 1 sendok teh sesudah makan, vometa
syrup diminum 3 x sehari 1 sendok teh sesudah makan, dialac nya di 2x sehari
dimasukan di makanan anak ibu.
Pasien : iya,
berapa harganya ?
Asisten apoteker 2 : silahkan
bayar dikasir bu. Semoga anaknya lekas sembuh bu.
III. PEMBAHASAN
Pada praktikum
kali ini melakukan percobaan komunikasi interpersonal (perorangan) yang
bertujuan untuk mahasiswa mampu memahami dan
mengaplikasikan teori bentuk komunikasi perorangan (interpersonal) khususnya
dalam bidang farmasi dan kesehatan.
Pada
praktikum ini ada beberapa hambatan yang dipilih yaitu keadaan penerima pesan, adanya evaluasi terlalu dini (terlalu
cepat menyimpulkan), jarak psikologis.
Dialog video :
Asisten apoteker 1 :
selamat datang di apotik stf farma ada yang bisa kami bantu ?
Pasien : mba
saya mau menebus obat yang tertera diresep ini.
Asisten apoteker 2 : iya
tunggu sebentar saya siapkan dulu obatnya.
Pasien : cepet
ya.
Asisten apoteker 1 : iya.
(asisten
apoteker 1 & 2 menyiapkan obat )
Asisten apoteker 1 :
ini obat nya sanmol syrup diminum 3 x sehari 1 sendok teh sesudah makan, vometa
syrup diminum 3 x sehari 1 sendok teh sesudah makan, dialac nya di 2x sehari
dimasukan di makanan anak ibu.
Pasien : iya,
berapa harganya ?
Asisten apoteker 2 : silahkan
bayar dikasir bu. Semoga anaknya lekas sembuh bu.
Sanmol
syrup : Parasetamol 120 mg/5 ml
Indikasi : rasa
sakit termasuk sakit kepala, gigi, demam, pusing.
Efek
samping : dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.
Vometa syrup :
Domperidon 10 mg/tab; 5 mg/5 ml sirup;5 mg/ml drops.
Indikasi : sindrom dyspepsia yang sering disertai
pengosongan lambung yang terhambat, mual, muntah.
Dialac :
Indikasi
: untuk memelihara fungsi normal saluran cerna anak dan dewasa, membantu
mengurangi dan mencegah diare.
IV.
KESIMPULAN
Komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera)
V.
DAFTAR
PUSTAKA
Devito.
Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia (Alih Bahasa : Agus Maulana). Jakarta:
Professional Books.
Jalaludin Rakhmat.1994.Psikologi komunikasi.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyana,Deddy 2007.Ilmu komunikasi suatu pengantar.Bandung:Remaja Rasadakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar